My Diets : Diet WRP & Food Combining

Apa yang selalu diributkan para wanita ?

1. pria
2. fashion terkini
3. berat badan

Uhm, kali ini Madam Gur akan berbagi mengenai topik ketiga : Berat Badan.

Sepertinya Aku mengalami masalah berat badan sejak SMP. Masa-masa puber. Jajan sana-jajan sini. Sangat tidak terkontrol. Tapi, tetap cuek.

Masa SMA tidak jauh berbeda. Tapi, [lagi-lagi] tetap cuek.

Masa kuliah di Jogja

2004- Juni 2008

Inilah masa-masa Aku lebih peduli sama berat badan. Tapi ya, tetap ajah gak begitu serius menjalani diet. Gayanya ngomong ‘diet’, tapi gak pernah memulainya. Cuma ngomong doank lah, HA HA HA HA. Aerobik juga, mendaftar buat sebulan, datangnya cuma sekali. Joging juga, bertahan beberapa minggu, karena gak ada temannya. Masa awal kuliah, Aku kurang begitu ingat tentang langkah-langkah dietku. Maklum, belum serius. Gak ada perubahan berarti juga.

Juni 2008 – now

3 Juni 2008 adalah hari bersejarah buatku. Hari yang menandai perubahan hidupku. The change of my life. YIHHAAA! Inilah hari dimana Aku memulai diet WRP.

Behind the diet wrp : sebelumnya aku ngeluh-ngeluh tentang ingin-menurunkan-berat-badan sama si Juz, dan muncullah solusi itu. Dua orang temanku, yang pernah mengkonsumsi WRP, mengaku tidak berhasil menjalankan diet ini. Alasan keduanya : gak kuat. Tapi, dengan tekad bulat, Aku tetap nekad mencobanya.

Yeah, dan mulailah Aku beli produk WRP. Gak nanggung-nanggung, WRP 6 days diet pack. Dalam satu kotak, sudah tersedia ‘makanan’ berupa susu dan biskuit untuk enam hari dengan iming-iming menurunkan berat badan 1,5 kg dalam enam hari.

si kotak ajaib

Begini pola makan diet WRP :
Jam 7 pagi : minum susu WRP.
Jam 10 : makan biskuit WRP.
Jam 12 : makan siang seperti biasa.
Jam 4 : makan biskuit WRP.
Jam 7 malam : minum susu WRP.

Setelah mencoba, Aku merasa gak mengalami gangguan berupa ‘gak kuat‘ seperti yang dikeluhkan temanku. Biasa-biasa aja, gak lemes dan segala macam. Selain itu, Aku juga konsultasi dengan CS WRP, ditelepon langsung bo’ sama mereka. Aku curhat mengenai pola makan, olahraga, berat badan, dan mereka dengan senang hati menjawab pertanyaanku. Senangnya. Dietku terasa lebih indah dan meyakinkan. Aku merasa cocok dengan diet WRP ini.

Tapi, diet WRP ku terhenti karena Ramadhan. Jadi, diet WRP ku bisa dibilang cuma berjalan selama tiga bulan. Dan dalam tiga bulan itu, Aku sudah menurunkan berat badan 3-4 kg. Bulan puasa, berat badanku turun 1 kg. Setelah liburan Ramadhan, diet WRP ku vakum cukup lama. Sekitar bulan desember, baru Aku mulai kembali mengkonsumsi WRP lagi. Dan lagi-lagi cuma bertahan sebentar. Sepertinya Aku mulai jenuh dengan pola makan diet WRP. Tapi syukurnya, berat badanku gak naik lagi. Mhuahahahahaha, *sujud sukur.*

Jadi begitulah akhir membahagiakan dari diet WRP ku.

Februari 2009 , Aku berkenalan dengan diet Food Combining. Sebagai orang yang healthy-minded *tsaaahhh*, Aku tertarik pengen nyoba diet ini.

Begini pola makan Diet Food Combining * :
pagi : minum air putih.
kudapan : jus buah / buah.
siang : makan protein (ikan, daging, ayam) dengan sayuran. Dengan komposisi sayuran lebih banyak daripada protein.
kudapan : jus buah / buah.
malam : makan pati (nasi, roti) dengan sayuran.

*baiknya lihat situs yang lebih terpercaya, karena yang ini adalah pola makan Aku,hehehe*

Awal mencoba, Aku pikir asik juga diet begini. Tidak ketat seperti diet WRP. Kita bisa makan apa saja, hanya saja harus dalam porsi kecil. Setelah kira-kira dua minggu, Aku memutuskan [lagi-lagi] berhenti diet ini. Kenapa? karena Aku merasa diet ini tidak cocok buat anak kos sepertiku. Berat badanku tidak terpengaruh sama sekali. Memang, Aku banyak makan sayur, tapi tetap saja sayurnya mengandung MSG dan segala macam kan? maklum, di kosku gak ada kompor, jadi gak bisa masak sayur sendiri. Lalu, Aku say goodbye juga dengan diet Food Combining.

Dan sekarang, Aku sedang gak menjalani diet apa-apa. Tapi, mungkin karena kebiasaan dari diet WRP dan diet Food Combining, pola makanku saat ini Aku rasakan lebih sehat dari sebelum-sebelumnya. Berat badanku masih stabil setelah berkurang 5kg, dan Aku masih ingin menghilangkan 5kg lg *doakan sayaaaaa….!!*. Barusan menimbang, berat badanku sudah berkurang 2kg lg *tapi kayaknya sih, karena sedang puasa.hihihihi*.

Yeah, dietku sudah berakhir, tapi Aku gak ingin meninggalkan kebiasaan ‘sehat’ ku.

Buat yang ingin dan sedang melakukan diet, berikut ini masukan dan saran dari madam Gur :

1. Tentukan tujuan yang jelas dari diet yang akan dijalani. Jangan hanya sekedar ‘ingin diet…ingin diet…‘, karena dijamin bakal gagal *pernah mengalami*. Tujuan dietku dari dulu sampai sekarang adalah : agar gak keliatan kayak badut pas make kebaya wisuda. Tapi belakangan, tujuan dietku berubah : agar tubuhku lebih sehat, lebih fit dan akhirnya aku bisa menghargai tubuhku sendiri.
2. Pilihlah bentuk diet yang kira-kira sesuai dan bisa dijalani. Maksudnya, yang kita bisa mengikuti aturannya, gak terbebani, dan fun selama menjalani diet. Survey forum atau situs-situs tentang diet itu, atau nongkrong di Gramedia, banyak pilihan!
3. Jangan terpengaruh omongan negatif orang tentang kegagalan mereka saat menjalani diet pilihan kita. Jadikan sebagai referensi aja. Karena menurutku, mereka gagal karena sugesti mereka, jangan sampai kita terpengaruh sugesti mereka yang gagal. Aku aja bangga bisa berhasil dalam diet WRP, gak seperti temenku itu. Kenapa kita mesti ngikutin sepuluh yang gagal, kalau ada seribu yang berhasil menjalankannya?

Cuma berbagi.